Pelatihan Interaktif: Kaprodi MPI STAIHA Pandu Mahasiswa Maksimalkan AI dalam Penulisan Tugas Akhir

Bawean, Sabtu (21/12/2024) – Memanfaatkan teknologi sebagai mitra cerdas dalam penelitian, STAI Hasan Jufri Bawean menggelar pelatihan bertema “AI Research Assistant: Teknik Efektif Penulisan Karya Ilmiah dengan Bantuan Teknologi.” Kegiatan ini menjadi sorotan dalam Workshop Strategi dan Teknik Penulisan Tugas Akhir yang rutin diselenggarakan untuk membekali mahasiswa akhir dalam menyusun karya ilmiah berkualitas.

Sesi dibuka dengan sambutan penuh motivasi dari Aisyah Dana Luwihtha, M.Pd.I, Ketua Panitia Tugas Akhir Mahasiswa, yang menekankan pentingnya keterampilan digital dalam mendukung penulisan akademik. Ketua STAIHA Bawean, H. Abdul Halim, Lc., M.H., juga memberikan pesan agar mahasiswa tetap menjunjung etika ilmiah meskipun memanfaatkan teknologi. Yanuar Intan Prihatanti, M.Pd., sebagai moderator, menjaga dinamika acara tetap interaktif dan inspiratif, sehingga setiap mahasiswa terlibat aktif.

Mengurai Tantangan dan Solusi Teknologi AI

Narasumber utama, Muwafiqus Shobri, M.Pd.I, yang dikenal sebagai Kaprodi MPI STAI Hasan Jufri Bawean sekaligus Editor in Chief AKSI Jurnal MPI, membuka sesi pelatihan dengan menyampaikan rambu-rambu serta etika akademik dalam penggunaan AI, kemudian menggali tantangan mahasiswa dalam menyusun tugas akhir. Banyak peserta mengungkapkan kesulitan mendapatkan referensi kredibel, memahami research gap dan novelty, serta menyusun kerangka berpikir.

“Masalah-masalah ini wajar, tetapi teknologi hadir sebagai solusi untuk membantu Anda,” ujar narasumber yang juga Direktur Cahya Edupreneur Indonesia. Ia kemudian memaparkan beberapa teknik yang dapat langsung diterapkan dan dipraktekkan oleh mahasiswa, sebagai bahan praktek dan studi kasus, Narasumber meminta beberapa draf proposal tugas akhir yang telah sebagian disusun oleh mahasiswa, lalu dianalisa bersama. antara lain::

  1. Mencari Referensi Kredibel
    Narasumber merekomendasikan Google Scholar dan Typeset.io sebagai platform utama untuk menemukan jurnal-jurnal bereputasi yang relevan dengan tema penelitian.
  2. Menemukan Research Gap dan Novelty
    Dengan bantuan fitur analisis AI di Google Scholar, mahasiswa dapat mengidentifikasi celah penelitian (gap) dan menentukan kontribusi baru (novelty) dari tugas akhir mereka.
  3. Menyusun Kerangka Berpikir
    Untuk membuat kerangka berpikir yang jelas dan terstruktur, narasumber menyarankan penggunaan ChatGPT sebagai asisten penulisan. “Namun, Anda harus tetap kritis terhadap hasilnya. AI hanya membantu, bukan menggantikan,” tegasnya.
  4. Visualisasi Data Penelitian
    Dengan Napkin AI, mahasiswa diajak membuat diagram, grafik, dan visualisasi yang mudah dipahami untuk mendukung argumen dalam penelitian mereka.

Etika Ilmiah dan Pengingat Penting

Di sela-sela pemaparan, narasumber memberikan disclaimer penting: “AI adalah alat bantu, bukan pengganti pemikiran manusia. Keputusan dan tanggung jawab sepenuhnya ada di tangan Anda sebagai penulis. Jangan pernah abaikan etika ilmiah.” Ia juga menegaskan pentingnya menjaga orisinalitas karya, menghindari plagiarisme, dan memastikan validitas data.

Respon Positif Mahasiswa

Di akhir sesi, mahasiswa menyampaikan apresiasi atas ilmu yang diberikan. “Kami mendapatkan wawasan baru, terutama tentang bagaimana menggunakan AI dengan tetap menjaga integritas akademik. Ini sangat membantu dalam menyusun tugas akhir kami,” ungkap salah satu peserta.

Pelatihan ini kembali membuktikan dedikasi STAI Hasan Jufri Bawean dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi akademisi berkualitas yang mampu memanfaatkan teknologi secara bijak. Muwafiqus Shobri, M.Pd.I, berharap kegiatan serupa terus menginspirasi mahasiswa untuk menghasilkan karya ilmiah yang berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *