Gresik, 29 Desember 2024 – Yayasan Sohib Sukses Setia (YS3) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi pendidikan dan pengembangan masyarakat dengan menyelenggarakan Seminar Nasional 2024 tentang Inovasi Multidisiplin Ilmu. Seminar yang digelar secara daring melalui platform Zoom ini menghadirkan tujuh narasumber dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, dengan total peserta mencapai 185 orang dari beragam latar belakang keilmuan, lembaga, dan daerah.
Salah satu pembicara yang menarik perhatian dalam seminar ini adalah Muwafiqus Shobri, M.Pd.I, seorang dosen dari STAI Hasan Jufri Bawean. Beliau menyampaikan hasil penelitiannya yang bertajuk “Peran Kepemimpinan Koordinator ICP dalam Membangun Budaya Akademik yang Produktif di ICP MA Hasan Jufri.”
Kegiatan Seminar dan Suasana Diskusi
Seminar ini dibuka dengan sambutan hangat dari Ketua Yayasan Sohib Sukses Setia, Dr. Muhammad Sholihin. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Sholihin menekankan pentingnya inovasi multidisiplin ilmu dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045. “Kita membutuhkan gagasan dan kolaborasi dari berbagai bidang ilmu untuk menciptakan solusi nyata bagi tantangan masa depan. Seminar ini adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen kami,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi panel yang menghadirkan tujuh narasumber dari berbagai kampus, masing-masing membawa topik yang relevan dengan tema besar seminar. Muwafiqus Shobri, M.Pd.I menjadi salah satu pembicara yang ditunggu-tunggu, mengingat topiknya yang sangat kontekstual dengan isu transformasi pendidikan di Indonesia.
Peran Kepemimpinan dalam Membangun Budaya Akademik
Dalam paparannya, Muwafiqus Shobri menyampaikan hasil risetnya yang fokus pada peran kepemimpinan koordinator International Class Program (ICP) di Madrasah Aliyah (MA) Hasan Jufri, Lebak, Sangkapura, Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi kepemimpinan yang efektif dalam membangun budaya akademik yang produktif di lingkungan pendidikan.
Dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus, penelitian ini mengungkapkan tiga peran utama koordinator ICP, yaitu:
- Membangun kolaborasi antar guru untuk menciptakan suasana kerja yang mendukung pembelajaran berbasis kurikulum internasional.
- Melakukan evaluasi rutin dan inovasi metode pengajaran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
- Mengadakan program bimbingan tambahan yang membantu siswa memahami materi kurikulum internasional, sehingga meningkatkan nilai rata-rata ujian akhir siswa sebesar 3,6% dalam dua tahun terakhir.
Namun, penelitian ini juga mencatat tantangan yang dihadapi, termasuk keterbatasan sumber daya teknologi dan kebutuhan pelatihan intensif bagi guru. Muwafiqus Shobri menyimpulkan bahwa keberhasilan kepemimpinan koordinator ICP di MA Hasan Jufri merupakan hasil penerapan kepemimpinan transformasional yang efektif.
Diskusi Interaktif dan Respons Peserta
Setelah pemaparan, sesi diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Beragam pertanyaan diajukan oleh peserta, yang terdiri dari akademisi, praktisi pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam kesempatan tanya jawab ini, Muwafiqus Shobri berkesempatan menjawab pertanyaan dari Bu Erna tentang “Bagaimana Langkah Strategis Pendidik PAI dalam Mempersiapkan Siswa Menjadi Pemimpin Inovatif Menuju Indonesia Emas 2045?” Berikut Jawaban Narasumber:
- Integrasi Nilai Spiritual: Mengintegrasikan nilai-nilai Islam seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan dalam pembelajaran.
- Pengembangan Soft Skills: Melatih siswa dalam kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi melalui pembelajaran berbasis proyek.
- Pemanfaatan Teknologi: Mengajarkan siswa untuk menggunakan teknologi secara produktif dan etis dalam menyelesaikan masalah.
- Pendidikan Kepemimpinan: Mengadakan pelatihan kepemimpinan yang berfokus pada prinsip Islami dan keterampilan inovatif.
- Model Peran Positif: Menyediakan teladan dari tokoh-tokoh Muslim yang sukses memadukan kepemimpinan dan inovasi.
- Kegiatan Ekstrakurikuler: Mengembangkan program ekstrakurikuler yang mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam proyek komunitas berbasis nilai keislaman.
- Visi Jangka Panjang: Membekali siswa dengan wawasan tentang tujuan Indonesia Emas 2045 serta kontribusi mereka dalam mencapai visi tersebut.
Selain itu, salah satu peserta juga mengapresiasi penelitian ini sebagai contoh konkret penerapan teori kepemimpinan transformasional dalam dunia pendidikan.
Berbagi Inovasi Multidisiplin Ilmu
Selain Muwafiqus Shobri, enam narasumber lain juga memberikan kontribusi penting dalam seminar ini. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, membahas topik mulai dari inovasi teknologi dalam pendidikan hingga strategi pembangunan berkelanjutan. Keberagaman topik ini mencerminkan semangat multidisiplin yang diusung oleh Yayasan Sohib Sukses Setia.
Sebagai salah satu narasumber, Muwafiqus Shobri berharap hasil penelitiannya dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya dalam membangun budaya akademik yang produktif. “Apa yang telah kami lakukan di ICP MA Hasan Jufri semoga dapat menjadi model bagi lembaga pendidikan lainnya, sehingga kualitas pendidikan di Indonesia terus meningkat,” pungkasnya.
Dengan kehadiran tujuh narasumber yang berkompeten dan antusiasme tinggi dari para peserta, Seminar Nasional 2024 ini sukses menjadi ruang berbagi ilmu dan pengalaman yang berharga. Kolaborasi seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut, membawa Indonesia semakin dekat menuju visi besarnya pada tahun 2045.