Dampingi Program “Ternak Kambing Berkah Makmur” Nurul Huda Dosen MPI ajak Warga Produktif

Dusun Gunung Menur, Desa Gunung Teguh, kini menjadi sorotan berkat keberhasilan program inovatif “Ternak Kambing Berkah Makmur.” Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produktivitas ternak kambing, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani, program ini memberikan solusi nyata untuk mendiversifikasi sumber penghasilan masyarakat.

Pada Sabtu malam (13/12/2024), Nurul Huda, M.Pd.I, dosen dari Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAIHA Bawean, melaksanakan pendampingan khusus kepada kelompok “Ternak Kambing Berkah Makmur” di TPQ Darun Najah. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam mendukung visi program untuk menciptakan peternak yang tidak hanya produktif, tetapi juga memiliki keahlian manajemen yang baik.

Menurut Nurul Huda, yang juga Dosen Makul Kewirausahaan ini menjelaskan bahwa pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan intensif terkait teknik pengelolaan ternak, pemasaran hasil peternakan, hingga pemanfaatan limbah ternak untuk pupuk organik. “Kami tidak hanya ingin masyarakat memiliki keterampilan teknis, tetapi juga wawasan yang lebih luas dalam pengelolaan usaha. Dengan demikian, program ini dapat berjalan berkelanjutan dan berdampak luas,” ungkapnya.

Program “Ternak Kambing Berkah Makmur” sendiri merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah desa, kelompok tani, dan lembaga swadaya masyarakat. Selain memberikan pelatihan, program ini juga menyediakan bibit kambing unggul, pakan berkualitas, dan pendampingan dalam pemasaran. Dukungan penuh dari kepala dusun, Nur Hasyim, turut menjadi kunci keberhasilan program ini.

Dampak Positif untuk Masyarakat
Ketua kelompok, Misnari, M.Pd.I, menjelaskan bahwa program ini telah berhasil meningkatkan pendapatan peternak, memperbaiki kualitas produk, serta menciptakan lapangan kerja baru. “Peternak kini memiliki akses ke teknologi modern dan informasi terkini tentang manajemen peternakan, yang sebelumnya sulit dijangkau,” jelasnya.

Selain itu, manfaat program juga meluas ke sektor pertanian. Limbah ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik, mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Kolaborasi antarpeternak pun semakin erat, membentuk komunitas yang saling mendukung.

Tantangan dan Harapan
Namun, program ini tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti keterbatasan anggaran, perubahan iklim yang memengaruhi ketersediaan pakan, serta fluktuasi harga pasar. “Kami terus mendorong sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengatasi kendala ini. Dengan kerja sama yang solid, kami yakin program ini dapat menjadi model bagi dusun-dusun lain,” tambah Nurul Huda.

Program “Ternak Kambing Berkah Makmur” menjadi bukti nyata bagaimana pemberdayaan berbasis komunitas dapat membawa perubahan signifikan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dusun Gunung Menur kini tengah membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerah bagi masyarakatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *